Foto : Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Musi Rawas. (Gpz) |
MUSI RAWAS - Bahasa daerah Kabupaten Musi Rawas (Mura) diera modern ini sudah tidak banyak diterapkan seiring dengan perkembangan penduduk. Dimana saat ini di Musi Rawas hampir separuh populasinya diisi penduduk yang datang dari luar Kabupaten Mura.
Seperti diketahui, Musi Rawas merupakan daerah dengan Sub Suku Melayu Musi dan Lembak saat ini, yang suku asalnya adalah Melayu Palembang.
Dari seluruh populasi di Musi Rawas di 14 Kecamatan, hampir separuhnya diisi Suku Jawa, kemudian disusul Suku Minang, Batak, Sunda dan lainnya.
Untuk mempertahankan nilai budaya khususnya bahasa daerah di Musi Rawas, bahasa daerah Musi Rawas rencananya akan dimasukan kedalam kurikulum pendidikan untuk dijadikan mata pelajaran.
Diungkapkan Kabid Kebudayaan pada Disbudpar Musi Rawas, Erwina Yulistianti pada Kamis (07/09), saat ini rencana tersebut telah diajukan melalui Dinas Pendidikan dan Bagian Hukum Setda Musi Rawas untuk kemudian diterapkan di sekolah-sekolah di Musi Rawas.
"Program kedepan, kami akan adakan mata pelajaran bahasa daerah, guna menjaga dan menghindari kepunahan nilai budaya lokal. Saat ini baru dalam proses pengajuan," katanya.
Lebih lanjut, Erwina menambahkan, selain bahasa daerah, Musi Rawas saat ini juga masih mempertahankan dan terus mengembangkan nilai budaya lokal, seperti rumah adat dan kesenian tari.
(Gpz)