MUSI RAWAS - Sekelompok massa pemuda dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) menggeruduk Kantor Bupati Musi Rawas, mendesak Bupati segera memperbaiki infrastruktur jalan dan gedung sekolah yang dinilai memprihatinkan.
Ketua Umum HMI Lubuklinggau, Neka Pratama, menilai lambannya respons Pemkab Musi Rawas terhadap kerusakan jalan dan sekolah tak layak merupakan bentuk kelalaian.
“Sejumlah jalan di kecamatan bergelombang, berlubang, bahkan memicu kecelakaan. Banyak gedung sekolah reyot, atap bocor, fasilitas minim, dan kekurangan guru. Ini bertolak belakang dengan amanat konstitusi,” tegasnya.
Neka mengungkapkan, aksi mahasiswa sudah dilakukan dua kali namun Bupati tidak hadir. Pada aksi pertama, mahasiswa berorasi di bawah terik matahari, sementara pejabat memilih berteduh.
“Ini bukti minimnya kepedulian. Wajar bila buta atas derita rakyat,” katanya.
Menurutnya, kerusakan jalan menghambat mobilitas dan perekonomian warga yang mayoritas petani. Kondisi sekolah yang buruk juga mengancam masa depan generasi Musi Rawas. HMI menilai hal ini melanggar sejumlah regulasi, antara lain UUD 1945 Pasal 31, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
HMI berencana membawa masalah ini ke Komisi II DPR RI melalui mekanisme Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), serta melapor ke Ombudsman RI jika tidak ada langkah nyata dalam waktu dekat. “Tuntutan ini murni keluhan masyarakat, bukan kepentingan politik. Kami memiliki bukti lapangan, dan akan menggandeng lembaga bantuan hukum untuk menuntaskan persoalan ini,” tandas Neka.
(*)
