Warga Majapahit dan Watervang Dihebohkan Penemuan Mayat Gantung Diri

Foto : Lokasi rumah korban gantung diri di Kelurahan Majapahit. (Gpz)



LUBUKLINGGAU - Warga Kelurahan Majapahit dan Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau dihebohkan dengan penemuan mayat gantung diri di dalam rumah, Senin (11/12) sekira pukul 18.00 WIB.

Lokasi penemuan mayat gantung diri tersebut tepatnya di Gang Pasir, Jalan Junaidi, Kelurahan Majapahit, tepat berbatasan dengan Kelurahan Watervang.

Menurut pengakuan orang terdekat yang juga tetangga korban, Arwan, korban yang mengakhiri nyawa dengan cara gantung diri itu adalah seorang pria lajang inisial N (26) warga RT 01 Kelurahan Majapahit.

Arwan menjelaskan, sampai sebelum tewas mengenaskan dengan cara gantung diri, korban diketahui tidak ada kerja dan tinggal seorang diri di dalam rumah, setidaknya dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

"Terakhir ketemu (korban) hari Jum'at (08/12) kemarin, dia (korban) lagi nyabut rumput," jelasnya.

Untuk kronologis ditemukannya korban gantung diri, Arwan mengungkapkan bermula saat wawaknya (tantenya) hendak mengantar makanan untuk keponakannya itu. Namun saat itu pintu terkunci dan tidak ada respon dari dalam rumah saat dipanggil, juga disertai ada bau menyengat.

"Wawaknya antar makanan kesini, pintu rumah terkunci," ungkapnya.

Merasa ada kejanggalan, kemudian dipanggil pihak kepolisian hingga akhirnya pintu dibuka paksa dengan cara didobrak, hingga ditemukan korban dalam kondisi tergantung membusuk tidak bernyawa.

Sementara, Ketua RT 01 Kelurahan Majapahit, Hasbullah, mengatakan tidak tau pasti sebab apa warganya itu nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, mengingat semasa hidup korban merupakan pemuda yang suka bergaul dengan lingkungan.

"Saya tau sore ini lah dipanggil. Kurang tau juga penyebabnya (bunuh diri)," katanya.

Dijelaskannya, korban merupakan anak tertua dari tiga bersaudara, dimana dalam beberpa bulan ini korban tinggal sendirian di dalam rumah, sedangkan adiknya ada yang ikut sepupunya dan ada yang ikut pamannya, sementara sang ibu tinggal di Bengkulu dan sang ayah sudah lama meninggal.

(Gpz)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama