Pelajar di PALI Menjadi Korban Asusila


PALI - Seorang pelajar sebut saja namanya Bunga (14) menjadi korban asusila, kejadian itu terjadi di rumahnya di Desa Sungai Ibul, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI. Hal itu ia akui kepada tim Ikatan Wartawan Online (IWO) PALI, di Sekretariat IWO PALI, Senin (20/06).

Dikatakan Bunga, diduga pelaku pemerkosa dirinya bernama Lorot, yang merupakan Kadus di Talang Sungai Limpah, Kabupaten PALI.

Diceritakannya, kejadian bermula saat pelaku mendatangi di kediamannya sekira pukul 10.00 WIB, saat dirinya sedang mencuci piring di belakang rumah.

Menurut Bunga, saat itu ia sedang sendiri di rumah dan ibunya pergi ke kebun untuk menyadap karet, tiba-tiba terduga pelaku masuk ke rumah dan langsung memegang tangan serta menutup mulut Bunga.

"Dia (terduga pelaku) ngomong jangan dikasih tau ke ibu saya, lalu saya diperkosanya, celana dibuka," terang Bunga.

Saat itu, Bunga takut untuk meminta bantuan karena diancam akan dibunuh.

"Berlangsung kurang lebih setengah jam dan (terduga) pelaku langsung pergi," jelasnya.

Seminggu berlalu sejak kejadian itu, karena takut terduga pelaku melarikan diri, Bunga membuat pengakuan kepada ibunya jika dirinya diperkosa oleh terduga pelaku yang bernama Larot.

"Langsung pingsan ibu saya," ujarnya.

Ditempat sama, keluarga korban, Khairul Anwar (53), mengatakan mendapat kabar dari orang tua Bunga. Setelah hari pertama tidak bertemu dengan terduga pelaku, dua hari berikutnya ibu Bunga menghubungi akan ada pertemuan dengan terduga pelaku di kediaman korban.

"Ada warga, Kades dan Babinkamtibmas, pelaku tidak datang," katanya.

Lanjut Khairul, di hari berikutnya, Kades, Babinkamtibmas dan pelaku akan menggelar mediasi di Polsek Talang Ubi, namun seperti sebelumnya terduga pelaku mengingkari janjinya.

Oleh karena tidak ada niat baik dari terduga pelaku, Khairul melaporkan kejadian tersebut ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres PALI.

"Meminta kepada Polres PALI untuk diselesaikan, bagaimana cara penyelesaiannya, kami serahkan kepada Polres PALI," tuturnya.

Lebih lanjut, terduga pelaku sempat menghubungi korban, ia tidak hadir pada mediasi lantaran beralasan takut dikeroyok warga.

Selain itu, terduga pelaku pernah menyampaikan kepada Babinkambtibmas akan menikahi korban dengan biaya seadanya.

"Bagaimana mau mengawini kalau (terduga) pelaku tidak ada," ungkapnya.

Kabar tersebut pun membuat warga sekitar geram, lantaran terduga pelaku hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya.

Sementara, Kades Sungai Ibul, Wahyudinia, mengaku mendapat informasi kejadian tersebut dari keluarga korban.

"Saya akan bertanya dahulu bagaimana kelanjutannya," kata Kades.

Menurut Kades, jika tidak ada itikad baik dari terduga pelaku, perkara tersebut akan diserahkan kepada keluarga korban.

"Besok saya akan tanyakan Kembali," katanya.

Terpisah, Kapolres PALI, AKBP Efrannedy melalui Kasat Reskrim, AKP Marwan, mengatakan sudah ada laporan masuk dari pihak korban pada Sabtu (19/06).

"Laporan sudah kita terima," kata Kasat Reskrim diruang kerjanya, Kamis (23/06).

Kasat berjanji, akan segera menindaklanjuti laporan keluarga korban dengan melakukan penyelidikan.

"Saat ini kita menunggu hasil visum," tutup Kasat.

(Rls/Snt)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama