PALI - Bebarapa warga Desa Sungai Langan, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI menduga oknum Pemdes Sungai Langan melakukan pemotongan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) tahap I, II dan III di tahun anggaran 2022, Selasa (26/04).
Beberapa warga dari Dusun I, II dan IV mengatakan dana bantuan tersebut dipotong sebesarRp50 ribu.
"Tadi saya menemui bapak mertua saya, kemudian saya tanyakan bagaimana uang BLT, kata mertua saya sudah ada yang mengambilkan, berapa jumlah uangnya, uang itu sejumlah delapan ratus lima puluh ribu rupiah kata mertua saya, yang diterima seharusnya senilai sembilan ratus ribu rupiah," ungkap warga yang tak mau disebut namanya.
Sementara, seorang warga lainnya, mengatakan tidak tau saat penerimaan uang BLT itu, tiba-tiba sudah dibagikan kepada istrinya sebesar delapan ratus lima puluh ribu rupiah.
"Itu uang apa saya tidak tahu, uang apa tanya saya kepada istri saya, orang ujung sana yang memberi kata istri saya," terang dia.
Kemudian, ia mengetahui bahwa uang tersebut adalah BLT setelah menanyakan kepada warga lainnya.
Lalu, warga lainnya lagi, membenarkan dana BLT miliknya sengaja dipotong oknum Pemdes senilai lima puluh ribu rupiah.
Dia mengatakan, yang akan mengambilkan uang BLT miliknya adalah Kadus di kampungnya.
Selain itu, ujar dia, oknum Pemdes mengatakan bahwa pihak bank akan marah jika dirinya mengambil sendiri.
Lebih lanjut, sejak 2020 pemerintah menyalurkan dana BLT melalui DD dengan pengambilan harus Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
"Mengapa pada tahun 2022 ini BLT warga dibagikan langsung oleh Pemdes Sungai Langan, bukan KPM yang mencairkan di bank," tukasnya.
Tak hanya pemotongan, bahkan ada warga yang juga penerima BLT DD, namun tidak dibagikan. Padahal, sebelumnya Kades memberitahu bahwa atas namanya termasuk KPM penerima BLT DD.
Ia kecewa, lantaran sebelumnya sejak pencairan tahun 2020 dan 2021 selalu menerima BLT DD.
Sementara itu, Kades Sungai Langan, Herman, mengatakan pemotongan dana BLT warga bukan atas perintahnya.
"Untuk yang pemotongan, tidak ada saya memerintahkan," kata Kades.
(Tim/IWO/Snt)