Foto : APSB saat audiensi dengan Dinas PUPR dan PU Perkim Kota Lubuklinggau setelah aksi unras didepan dinas PU Perkim Kota Lubuklinggau pada Senin (20/12). (ist.) |
.
LUBUKLINGGAU - Aliansi Pemuda Silampari Bersatu (APSB) pada Senin (20/12) mengadakan aksi unjuk rasa (unras) mempertanyakan kinerja Dinas PUPR dan PU Perkim Kota Lubuklinggau, didepan kantor Dinas PU Perkim Kota Lubuklinggau.
Aksi dengan jumlah masa puluhan itu mempertanyakan kinerja Dinas PUPR dan Dinas PU Perkim Kota Lubuklinggau, atas banyaknya temuan proyek di lapangan yang dirasa janggal.
Dikatakan Koordinator Lapangan, GP Zulkarnain, banyaknya recofusing anggaran tiap dinas di era pandemi ini sudah seharusnya praktek pemaketan proyek yang belum skala prioritas seharusnya dicoret.
Lebih lanjut, ia akan tetap mempertanyakan mutu dan kualitas proyek, jangan sampai bangunan belum berumur satu tahun namun sudah rusak dan kemudian dianggarkan lagi di tahun berikutnya.
"Proyek mesti transparan, jangan sampai proyek di Kota Lubuklinggau dijadikan bahan bancakan dan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Jangan sampai APBD Lubuklinggau menguap begitu saja, jangan sampai pejabat Dinas PUPR dan PU Perkim Kota Lubuklinggau diisi orang bermental rakus," ujarnya saat ditemui terpisah pasca aksi unras, Selasa (21/12).
Sementara Koordinator Aksi, Alam Budi Kusuma, mewakili teman-teman sepakat akan melakukan aksi demo jilid ll yang lebih besar di depan Dinas Perkim kota Lubuklinggau.
Menurut Alam, hal itu dilakukan lantaran ketidakpuasannya atas jawaban yang diberikan pihak Dinas PU Perkim Kota Lubuklinggau, ketika audensi yang difasilitasi Dinas PUPR kota Lubuklinggau.
"Memang saat audensi kemarin kami dipertemukan dengan perwakilan Disperkim, namun ada beberapa poin yang menjadikan alasan kami untuk menggelar aksi jilid ll yang lebih besar lagi," tegas Alam.
Sementara salah satu peserta aksi, Efran, mempertanyakan keseriusan Dinas PU Perkim Kota Lubuklinggau dalam memberikan pelayanan terbaik kepada publik.
"Terdapat sudut pandang sangat berbeda atas apa yang menjadi pertanyaan dan jawaban pihak Disperkim dan pengunjung rasa," cetusnya.
Sementara Koordinator Lapangan lainnya, Doni mengatakan jawaban Dinas PU Perkim Kota Lubuklinggau saat audiensi menurutnya tidak relevan dengan kondisi sekarang, serta apa yang menjadi permintaan pihaknya.
"Kami sepakat akan mengadakan aksi di Pemkot dan Kejaksaan Negeri Lubuklinggau, atas apa yang menjadi temuan di Dinas PU Perkim Kota Lubuklinggau," simpul Doni dan rekan-rekan. (Jnr)