Batik Durian Lubuklinggau Nuansa Punk, Meninggalkan Budaya Ketimuran?

Foto : Batik Durian Lubuklinggau nuansa punk yang diperagakan seorang model pada Milan Fashion Week 2021. (Okezone)


.

LUBUKLINGGAU - Hadirnya kabar Batik Durian Lubuklinggau koleksi JYK di Milan Fashion Week 2021 mencuri perhatian dunia mendapat sorotan dari aktivis MLM. Pasalnya, budaya batik yang seharusnya mengenalkan Nusantara secara keseluruhan dimata dunia namun malah dibuat gaya kebarat-baratan dengan nuansa punk, tentunya bertentangan dengan asal muasal batik itu sendiri dengan adat ketimuran nya.

Dikutip dari Okezone, Ketua Dekranasda Lubuklinggau, Yetty Oktarina Prana mengatakan Pasca dari Milan Fashion Week 2021, pasar batik durian luar biasa sekali peminatnya. Permintaan batik durian melonjak berkali-kali lipat.

Yetty Oktarina Prana juga mengatakan tidak ada batasan atau terpadu dengan nilai apapun. Artinya, batik durian bisa dikreasikan dalam bentuk koleksi yang tidak terbatas, termasuk koleksi yang dikeluarkan JYK di Milan Fashion Week.

Menurutnya hal itu sesuai dengan harapan, yakni menyasar ke anak muda.

Salah seorang aktivis MLM, Alam yang menyoroti kabar tersebut mengatakan setuju jika Batik Durian Lubuklinggau Go nternasional, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, model baju seperti itu tidak pantas untuk dipamerkan di kancah internasional.


Foto : Aktivis MLM, Alam. (Ist.)


.

Terlebih dikatakan Ketua Dekranasda Lubuklinggau sasarannya adalah anak muda.

"Jika mau mengenalkan Lubuklinggau dan batiknya ya seharusnya pertahankan nilai Nusantara secara keseluruhan. Jangan karena itu pameran di negara dengan budaya kebarat-baratan, terus kita ngikuti mereka, gak bisa gitu. Budaya asal dari batik ya ketimuran, mau dibawa kemanapun tetap ketimuran, jangan tinggalkan itu, harus bangga kita tunjukan," ujarnya, Sabtu (16/10).

Lebih lanjut, Alam menilai jika model itu diterapkan akan memicu pada pergaulan bebas, Pihak Dekranasda Lubuklinggau harus mengevaluasi gambar yang di tampilkan tersebut.

"Kami mengira hal itu tidak pantas untuk dipertontonkan," pungkasnya.

(65)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama