Karyawan PT Juanda Sawit Lestari Diduga Dipaksa Mengundurkan Diri


MURA - Pengunduran diri seharusnya dilakukan sukarela oleh karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan. Namun beda halnya pengunduran diri Muhammad Siddik, salah satu karyawan PT Juanda Sawit Lestari Muara Kandis Estate yang berlokasi di Desa Karya Sakti, Kecamatan Muara Lakitam, Kabupaten Musi Rawas (Mura). Diduga pengunduran diri yang dilakukan Muhammad Siddik ada tekanan atau dugaan intimidasi oleh pihak Pimpinan PT Juanda Sawit Lestari.


Diceritakan, pada Senin 20 September 2021 Muhammad Siddik melakukan pekerjaan seperti biasa sebagai pemanen bersama sekira 20 pemanen lainnya. Kemudian buah sawit hasil panen dibawa ke pabrik, namun waktu buah diturunkan dari mobil kedapatan sebanyak 45 janjang sawit mentah.


Setelah kedapatan adanya 45 jenjang sawit mentah, pimpinan perusahaan melakukan pengecekan di lapangan.


"Benar ada kedapatan buah mentah sebanyak 45 janjang di pabrik, kemudian ditemukannya satu janjang buah mentah di ancak saya dan menemukan batang sawit yang over pruning (gundul) yang saya lakukan dengan tidak sengaja, karena ingin memanen buah yang nyempit," jelas Muhammad Siddik, Jum'at (24/9).


Lebih lanjut, pada Rabu (22/9) Muhammad Siddik dipanggil ke kantor, sesampainya di kantor, Kanit PAM (Security) menganggap ia telah merusak aset perusahaan dan akan di bawa ke Polres Mura. Didalam ruangan kantor, ia dihadapkan dengan Maneger, Askep, Asisten, Mandor dan Polisi.


Muhammad Siddik kemudian diajak keluar kantor oleh oknum Polisi, sesampainya diluar, oknum Polisi mengatakan jika ingin keringanan harus mengundurkan diri.


"Karena saya ketakutan dan tidak berbuat apa-apa, terpaksa saya menulis surat pengunduran diri, kata-kata surat pengunduran diri disebut oleh Askep, saya yang menulis kemudian saya di tandatangani. Setelah itu Maneger mengatakan besok siang jam 12 harus kosongkan rumah, kalau tidak akan ditangkap polisi, kemudian saya pulang kerumah," ucapnya sedih.


Di tempat berbeda, Syarif sebagai mandor panen mengatakan sebelumnya tidak tau jika waktu itu Muhammad Siddik membuat surat pengunduran diri, sebab setelah Muhammad Siddik diajak keluar kantor oleh oknum Polisi untuk melakukan perundingan, setelah kembali masuk kekantor ia diminta keluar oleh Pimpinan Perusahaan.


"Kalau mengenai buah mentah tidak begitu di permasalahkan, yang di permasalahkan karena kedapatan batang sawit over pruning (gundul) sebanyak 4 batang yang dilakukan oleh Muhammad Siddik," kata Syarif. 


Sementara itu, Manajer Perusahaan tidak dapat ditemui saat hendak dikonfirmasi, dikarenakan saat hendak menemui dirumahnya tidak bisa melewati pintu masuk karena ada portal.


"Saya tidak bisa mengizinkan menemui Pak Maneger, karena saya takut di pecat, karena manggangu waktu istirahatnya, sebab sekarang jam istirahatnya," jelas Security penjaga portal. 


(FKWM/65)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama