"Dari situ tercetuslah ide membuka kebun anggur sendiri, diberi nama Grape Corner," ujar Reno, warga Kelurahan Air Teman saat ditemui Silampari Berita di kebun anggurnya, Jum'at (25/6/2021).
Bibit anggur ia dapatkan melalui rekannya yang merupakan penggiat anggur dari Jakarta, dimana saat itu ia diajak untuk membeli bibit anggur impor dari Ukraina secara grup atau kelompok untuk memangkas biaya kirim.
"Setelah bibit sampai di jakarta, baru kemudian bibit yang saya beli dikirimkan ke Lubuklinggau untuk saya tanam dan diperbanyak sendiri dengan ilmu yang saya pelajari secara otodidak," jelasnya.
Setelah eksperimen dan pengamatan selama satu tahun untuk memahami karakter anggur, baru kemudian pada Agustus 2020 dirinya mulai menanam dalam jumlah banyak.
"Sekarang sudah berbuah dan sebentar lagi siap panen," katanya.
Lebih lanjut, ia berencana membuka kebun anggurnya menjadi semacam angkringan. Sehingga saat berkunjung ke kebun bukan hanya sekedar menikmati buahnya, namun bisa bersantai dan berselfie dibawah pohon anggur.
"Setidaknya ada kurang lebih 30 jenis anggur, jenis akademik, ninel, transfigurasi, arcas, manicure finger, dubovski pink, redco, memory of teacher dan lainnya," pungkasnya.
Bagi yang ingin berkunjung ke wisata kebun anggur Grape Corner, bisa klik link google maps berikut https://maps.app.goo.gl/iG78CeCEM9LsRbJj8
(G)
Brapo biaya msuk k sno lur
BalasHapus