MUSI RAWAS - Hanya butuh dua hari bagi 7,5 ton beras murah untuk lenyap dari lapak penjualan di Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas. Program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Polres Musi Rawas, Bulog Cabang Lubuklinggau, Pemkab Musi Rawas, dan Kodim 0406 Lubuklinggau ini, sukses mengundang antrean warga yang “katanya” sudah sejahtera, tapi tetap rela berdesakan demi dua karung beras ukuran 5 kg.
Hari pertama, Rabu (13/08/2025), 2,5 ton beras menguap dalam waktu kurang dari satu jam. Keesokan harinya, giliran 5 ton tersapu habis. Pembatasan 2 karung per orang dilakukan untuk mencegah penimbunan, meski yang terjadi di lapangan justru pemandangan antrean panjang yang seakan menjadi festival tahunan.
Meski dibungkus slogan stabilisasi harga, realita di lapangan memperlihatkan satu hal, harga beras yang wajar masih sebatas mimpi, dan GPM menjadi oase sementara di tengah padang pasir dompet yang kering.
Pengawasan ketat dilakukan aparat kepolisian, TNI, dan petugas pemerintah daerah. Kepala Gudang Bulog Cabang Lubuklinggau, Robi Pujangga, menyebut total 7,5 ton beras berhasil terjual dalam dua hari dan kegiatan berlangsung aman.
"Selama dua hari, total 7,5 ton beras berhasil terjual,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dihubungkan secara virtual dengan peluncuran GPM nasional oleh Kapolri dan Menteri Dalam Negeri di Kantor Pusat Bulog Jakarta. Karena tak ada salahnya, meski rakyat sedang antre beras, pejabat tetap bisa rapat lewat layar.
