Forum Masyarakat Berdaya Gelar Fokus Group Discussion


PALEMBANG - Forum Masyarakat Berdaya (FMB) menggelar Fokus Group Discussion (FGD) dengan tema 'Harga Terjangkau, Pangan Sehat, Wujudkan  Stabilitas dan Kedaulatan Pangan melalui Inovasi Sumsel Mandiri Pangan', di Hotel Amaris Palembang, Rabu (08/02).

Hadir sebagai narasumber Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Selatan (Sumsel), Ruzuan Effendi.

Selain itu juga dihadiri Perwakilan Dinas Perdagangan Sumsel, Kepala Balai Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi, Sulthani Aziz, Anggota Komisi II DPRD Sumsel, Azmi Aziz, Kabag Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah OJK Regional VII, Andes Novytasary.

Ketua FMB, Ki Edi Susilo, mengatakan FGD tersebut merupakan kajian untuk kedaulatan pangan.

"Kita mengapresiasi gerakan Sumsel Mandiri Pangan yang dilakukan oleh Provinsi Sumsel. Kita mengapresiasi karena menurut kami Sumsel Mandiri Pangan itu adalah langkah untuk menuju kedaulatan pangan. Karena kedaulatan pangan itu mulai dari ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan tidak terwujud kalau tidak ada program Sumsel Mandiri Pangan. Oleh sebab itu gerakan Sumsel Mandiri Pangan harus didukung," ujarnya.

Ki Edi Susilo menuturkan, beberapa waktu lalu terjadi kehilangan minyak goreng , telur yang mulai tinggi harganya dan pupuk subsidi harus dikawal. Oleh karenanya penting untuk mensuarakan Sumsel Mandiri Pangan sampai ke tingkatan paling bawah.

"Jadi gerakan Sumsel Mandiri Pangan ini gerakan yang bagus dan harus didorong agar bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat di Sumsel. Sehingga tidak lagi terdengar kabar tidak ada yang bisa dimakan, tidak lagi terdengar kabar bahwa masih ada masyarakat yang dibawah prasejahtera, yang kesulitan akses pada pangan," tuturnya.

Ia berharap, gerakan Sumsel Mandiri Pangan ini berimplikasi positif terhadap masyarakat Sumsel.

"Kita tidak ingin ada stunting, jadi kita dukung gerakan Sumsel Mandiri Pangan," tambahnya.

Sementara, Ketua Pelaksana, Meilinda Julianti, dari kegiatan tersebut berharap para peserta bisa mengerti mengenai kedaulatan pangan.

"Apa saja yang harus kita tingkatkan supaya bisa mewujudkan program Sumsel Mandiri Pangan," ungkapnya.

Di tempat sama, Kabag Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah OJK Regional VII, Andes Novytasary, menjelaskan pada gerakan Sumsel Mandiri Pangan OJK hadir untuk mendampingi dalam membentuk Ekonomi keuangan inklusif.

"Jadi kita tahu membentuk ekonomi inklusif tidak cukup dengan sekedar taruh pembiayaan lalu selesai. Kita harus tau,  OJK bersama jasa keuangan hadir untuk mengembangkan ekonomi keuangan inklusif dari proses awal, dari hulu sampai ke hilir," bebernya.

(Rls/Snt)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama