LUBUKLINGGAU - Kelangkaan minyak goreng di Kota Lubuklinggau menjadi sorotan khusus bagi anggota DPRD, pihak Pemkot diharapkan mampu mengatasi persoalan tersebut.
Agus Hadi, Anggota Komisi III DPRD Kota Lubuklinggau itu mengaku baru-baru ini telah melakukan sidak ke sejumlah gudang minyak goreng daerah setempat. Didapati alasan distributor, kendala administrasi lah yang menjadi salah satu penyebab minyak goreng tidak bisa disebarkan ke toko-toko.
"Kemarin Pemkot Lubuklinggau sudah menjual minyak goreng bersubsidi, kendati demikian, tidak bisa bertahan lama, beberapa hari kemudian minyak goreng hilang lagi. Sebagai wakil rakyat, kami menampung aspirasi rakyat meskipun minyak itu tidak bersubsidi, minyak gorengnya ada, itu enak, ketimbang disubsidi minyaknya tidak ada," ungkap Agus Hadi, Senin (21/02).
Ia menjelaskan, jika masalah nasional kelangkaan minyak goreng sudah ada yang mengurus, namun jika menyangkut kelangkaan di daerah, ini sudah urusan Pemkot bersama DPRD.
"Kita ingin Kota Lubuklinggau menjadi percontohan, bahwa minyak goreng ini tidak hilang dari peredaran, ada action secara terus-menerus agar problem kelangkaan minyak goreng ini bisa teratasi," ujarnya.
Sementara, Walikota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe, menuturkan Pemkot akan terus berupaya mencari solusi terkait masalah kelangkaan minyak goreng.
"Walau ini menjadi masalah nasional, namun kita telah menyikapi dengan operasi pasar, kemungkinan kita bersama dewan juga sidak kembali, mungkin nanti ketemu dengan gudang-gudang yang menyimpan minyak goreng dengan harga lama, kita akan berupaya semaksimal mungkin," kata Nanan sapaannya.
(*)